Kegagalan jantung (payah jantung) yaitu istilah yang ditujukan kepada kegagalan miokardium yang diperlihatkan oleh berbagai keluhan dan tanda-tanda klinik akibat penyakit dasarnya. Dalam keadaan ini Cardiac Output tak memenuhi kebutuhan tubuh.
Berkurangnya cardiac Output pada payah jantung menyebabkan penurunan “Renal Blood Flow” dan “Glomerular Filtration Rate). Perubahan2 dalam Hemodinamik ginjal ini dihubungkan dengan Retensi Natrium dan air . Meningkatnya volume darah sering dijumpai pada payah jantung yaitu meningkat sebanyak 10-20% pada payah jantung sedang-berat sampai 30-50% pada payah jantung berat atau Refrakter. Sebagai tambahan volume cairan ekstravaskuler bertambah akibat meningkatnya tekanan kapiler.
Pengelolaan diitetik :
Pada umumnya tindakan ditujukan kepada meningkatnya Cardiac Output atau menurunnya kerja jantung.
Pembatasan Natrium merupakan salah satu cara yang penting dalam pengobatan payah jantung.
Obat-obat diuretika menyebabkan kehilangan K, Mg dan Zn melalui urine. Oleh karena itu keseimbangan mineral2 ini perlu diperhatikan. Demikian pula obat digitalis bisa menyebabkan Hipokalemia .
Tambahan : PJK (penyakit jantung koroner) atau PJI (penyakit jantung iskemik) meliputi sindrom klinik akibat kegagalan arteri koronaria mengsuplai darah yang cukup ke miokardium. Dalam istilah ini termasuk Infark Miokard , Angina Pectoris dan ” Sudden Death ” (kematian mendadak) tanpa infark.
Dalam fase akut penyakit jantung, infark miokard, gagal jantung kongestif, modifikasi diitetik diperlukan.
Energi :
Pengurangan energi makanan selama beberapa hari setelah serangan jantung dianjurkan, apalagi pada penderita yang gemuk.
Bentuk makanan : Pada tahap permulaan bentuk makanan lunak atau mudah dicerna, mencegah digunakannya tenaga untuk makan.
Diit pada penyakit jantung
Tujuan :
1.Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan jantung
2.Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk
3.Mencegah / menghilangkan penimbunan Natrium dan air.
Syarat-syarat :
1.Energi rendah, terutama pada penderita yang terlalu gemuk
2.Protein dan Lemaksedang
3.Cukup Vitamin dan Mineral
4.Rendah garam bila ada hipertensi dan atau udem
5.Mudah dicerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas
6.Porsi kecil dan diberikan sering
Macam-macam diit dan indikasi pemberiannya :
Diit Jantung I :
Diberikan kepada penderita dengan infark miokard akut atau gagal jantung kongestif berat. Diberikan berupa 1 – 1,5 liter cairan sehari selama 1 – 2 hari pertama bila penderita dapat menerimanya.
Makanan ini sangat rendah energi (835 Cal).
Diit Jantung II :
Diberikan berangsur dalam bentuk lunak, setelah fase akut dapat di atasi. Menurut beratnya Hipertensi atau Udem yang menyertai penyakit, makanan diberikan sebagai Diit Jantung II Rendah Garam. Makanan ini rendah energi (1325 Cal),Protein, Thiamin.
Diit Jantung III :
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diit Jantung II
atau kepada penderita penyakit jantung tidak terlalu berat. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna berbentuk lunak atau biasa. Makanan ini rendah energi (1756 Cal), tetapi cukup zat2 gizi lainnya, diberikan sebagai diit jantung III rendah garam.
Diit Jantung IV :
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diit Jatung III atau kepada penderita penyakit jantung ringan. Diberikan dalam bentuk biasa. Menurut beratnya Hipertensi atau Udem yang menyertai penyakit, makanan diberikan sebagai Diit Jantung IV Rendah Garam. Makanan ini cukup energi dan zat2 gizi.
Nilai Energi : 2023 Cal.
Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan :
Golongan Bahan Makanan |
Makanan yang boleh diberikan | Makanan yang tidak boleh diberikan |
Sumber Hidrat Arang
Sumber Protein Hewani Sumber Protein Nabati Sumber Lemak Sayuran Buah- buahan Bumbu- bumbu Minuman |
Beras, bulgur, singkong, talas, kentang, makaroni, mie, bihun, roti, biskuit, tepung2an, gula.
Daging sapi kurus, ayam, bebek terbatas. Minyak, margarin, mentega sedapat mungkin tidak digunakan untuk menggoreng, kelapa, santan encer dalam jumlah terbatas. Sayuran yg tidak mengandung gas: bayam, kangkung, buncis,kacang panjang, tauge, labu siamoyong, tomat, wortel, dsb. Semua buah :nangka, adpokat hanya diberikan dalam jumlah terbatas. Bumbu dapur, seperti:pala, kayu manis, asam, gula, garam. Teh encer,coklat,sirop,susu dalam jumlah terbatas. |
Kue-kue yg terlalu manis dan gurih, seperti: “cake” tart, dodol dsb. Semua daging berlemak, ham, ikan,telur Goreng-gorengan,santan kental. Sayuran yang menimbulkan gas, seperti: kol, sawi, lobak. Lombok dan bumbu lain yg merangsang. Kopi, the kental, minuman yg mengandung soda dan alkohol |